Kamis, 06 Oktober 2011

the time

"Aku sampai di bagian bahwa aku telah jatuh cinta. Namun orang itu hanya dapat kugapai sebatas punggungnya saja. Seseorang yang hadir sekelebat bagai bintang jatuh yang lenyap keluar dari bingkai mata sebelum tangan ini sanggup mengejar. Seseorang yang hanya bisa kukirimi isyarat sehalus udara, langit, awan, atau hujan."

Harmonis

Sunday, june 26 2011 Malam ini aq sedang makan malam bersama keluarga Kami memilih Paris Van Java Resto yang terletak di JL. Singosari Semarang. akhirnya sekeluarga duduk di teras di lantai atas. Belum lama kami duduk dan belum selesai kami memesan, terlihat dr tempat kami duduk,tepatnya di sebrang jalan sebuah keributan. Kami sekeluarga memerhatikan,ternyata ada pertengkaran. Pertengkaran suami istri, seorang istri yg sedang menggendong anaknya yang masih bayi dan suaminya yang duduk berlagak di atas motor Istri itu menangis,berteriak dan sepertinya memohon sesuatu dr suaminya. Dari tempat kami duduk tidak begitu jelas. Saya terkejut ketika suaminya memukul wajah istrinya. . Istri tersebut semakin menangis dan berteriak. 2, 3, 4 dan berulang kali dipukulilah sang istri oleh suaminya. . aq dan mama, ,berteriak. .meneriaki mereka. . Ga bisa aq lihat kekerasan yang dilakukan suami itu, seorang ibu yang kesakitan dipukul suaminya... terus dipukul. .menangis, dan dipukul lg. . . Semakin ga tahan lihatnya,,ternyata papa juga begitu ga tahan dan memutuskan turun dr balk0n atas. . Papa berjalan menyebrang cafe tempat kami makan lalu menghampiri mereka. . . tak terdengar apa percakapannya,,hanya berapa menit di sana. . akhirnya papa naik kembali ke tempat kami makan. Sesampainya di tempat kami makan. . .papa bilang. . ." ternyata mereka sudah sering bertengkar begitu, itu suaminya,,tukang parkir daerak sini " pada kami semua, Papa berpesan. . "semarah2nya suami dgn istrinya. . Tidak seharusnya memukul. . ." #sambil memeluk mama. .papa berpesan lagi. . "semakin tua. . .seharusnya sepasang suami istri itu semakin sayang dan memperlakukan istrinya lembut" tambahnya lagi, "harus semakin sayang dan memperbanyak waktu berdua". aq merasa bersyukur dan bahagia melihat keharmonisan mama papa. aku berharap kelak akan mendapat suami yang memiliki pemahaman seperti
papa.

Lawang Sewu and The Spectakuler Orchestra

Sehabis senja, pelataran lawang Sewu Semarang telah disulap menjadi sebuah panggung yang megah. Jajaran alat musik orchestra, papan nada, menunjukkan akan segera dimulainya sebuah pagelaran musik nan indah. Paulus Suryo, seorang musisi berbakat akan membawa anak didiknya untuk pentas malam itu. Sebuah panggung nan megah, ditambah background panggung sebuah gedung tua Lawang sewu menambah indahnya alunan musik orchestra pastinya. Tepat Selasa, 27 September 2011 19.00 WIB, pagelaran ini akan dimulai. Seusai menyelesaikan aktivitas kantor, saya berniat menyaksikan pertunjukan itu. Sesuatu hal yang tidak akan saya lewatkan tentunya. Sesampainya di wilayah Lawang Sewu, saya memarkir motor di samping sungai sebelah timur Lawang sewu, dengan terburu-buru, saya melangkah memasuki gerbang Lawang Sewu, yang telah disambut oleh jajaran pejabat pemerintah kota Semarang. Waww, saya berpikir, pasti ini acara formal. Sesampainya di pelataran utama Gedung nan Elok itu, ternyata begitu elegannya, persiapan "Amazing Orchestra Concert" . Terlihat meja-meja bundar tersusun indah dengan taplak merah putih, menambah indahnya tempat tersebut. Saya langsung mencari beberapa teman-teman saya telah datang lebih dahulu. Tampak meja di sudit terdepan, mereka duduk di sana, saya langsung menyambangi mereka untuk menonton orchestra tersebut. Dibuka dengan musik klasik, Paulus Suryo memimpin orchestra tersebut dengan indahnya. Dalam keterangannya, Paulus Suryo mengatakan bahwa ini adalah konsernya dengan jumlah pemain paling sedikit, hanya 20 personil yang dia turunkan ke panggung. Beliau menyebutkan, ini adalah mini orchestra. Bagi saya yang menyaksikannya, tentu saja tidak menyangka, bahwa dengan personil yang mini, Beliau dapat mebawakan karya-karya dengan luar biasa. Ditambah penyanyi yang ada sekitar 7 orang, 4 wanita dan 3 pria, menambah indahnya permainan alunan nada orchestra tersebut. Selaras, terdengar lagu - lagu bernuansa jawa juga dilantunkan. Diselingi oleh musik bernuansa klasik, bernuansa mandarin, dan indonesia dimainkan secara spektakuler. Tepukan riuh menggema pada setiap awal dan akhir setiap memainkan sebuah lagu. Membuat hati semakin bergetar, ketika lagu padamu negeri melantun dengan indah. Orchestra ini berlangsung selama 2,5 jam, dan hingga selesaipun saya berharap Alunan orchestra itu masih berlanjut. Mereka nantinya akan diminta juga untuk mengisi acara KTT ASEAN di Semarang, Oktober ini. Kesan menonton orchestra ini memang sangat spektakuler. Berharap akan terselenggara acara-acara yang berkualitas di kotaku yang ATLAS ini. Semarang, 7 October 2011